Menyegarkan Kembali Pemikiran Pancasila (2)

Dan kita juga tau para penulis sejarah kita yang tidak masuk ke sumber-sumber primer kemudian ini bisa melahirkan masalah, kalau kita cek pidato Soekarno yang dimulai pada tanggal 29 pas di pembukaan itu atas dasar apa Negara Indonesia. Merdeka ini harus kita dirikan? Dan intinya secara prinsipil pancasila itu sila-sila pancasila itu merupakan karya bersama yang di share oleh beberapa unsur di Badan persiapan kemerdekaan Indonesia  (BPUPKI), dan memang kalau di perhatikan. 

Secara umum dalam perumusan pancasila itu Soekarnolah yang paling menonjol, Soekarno setelah siding BPUPK selesai pada tanggal 1 Juni, ia memimpin panitia 8 yang ditugaskan untuk mencari bahan-bahan persidang BPUPK pada persidang di hari kedua, dan panitia 8 ini enam orang  dari nasionalis  kebangsaan, Cuma dua orang dari golongan Islam KH. Wahid Hasyim Ki. Bagus Hadikusuma, tapi disaat itu Soekarno sebagai ketua panitia 8 merasakan betul  sambil mengatakan “ini gawat masalahnya “ kalau ada persepsi di mata masyarakat  golongan Islam itu kurang terrepresentatif bisa masalah bagi itegritas nasional.


Oleh  karena itu di siding BPUPK dia memamfaatkan fiosangin (suatu institusi yang dibuat untuk menenangkan Jepang), dan dalam pemmbuatan panitia 9 Soekarno menyeimbnagkan 4 golongan Islam dan empat golongan nasional kebangasaan dan satu di tengah-tengahnya dia sendiri. 

Lewat pidato Sembilan inilah pidato Soekarno diolah  disempurnakan dan formulasinya redaksinya, jadi kalau hannya pidato perseorangan  pada itu pidato Soekarno  pidato sehebat apapun, untuk menjadi dasar Negara perlu konsensus bersama dari golongan yang lain  dengan ini lahirlah dengan apa yang kita ketahui pembukaan UUD 1945  yang di situ jelas sekali kompromi-komprominya di perlihatkan misalnya, atas berkat rahmat Allah tuhan  yang Maha Esa, dan didorng oleh keinginan luhur supaya berkehidupan yang bebas, atas rahmat Allah SWT ingin merepresetasikan golongan Islam,  kebangsaan yang bebas untuk golongan Nasional.


Maka dari itulah lahir UUD 1945 yang  oleh Soekarno disebut mukadimah oleh M. Yamin Jakarta carter oleh Sukiman disebut oleh agreement Gentlment jadi ini sebetulnya dapat disimpulkan yang disebut dengan Piagam Jakarta ialah keseluruhan dari pembukaan UUD itu. Dan kalau  kita dekati lagi UUD itu jantung yang sebenarnya  adalah pancasila, karena kalau kita lihat sejarahnya kita pernah mempunyai tiga konstitusi diantaranya, UUD 1945, konstitusi RIS dan UDS 50. 

Dan pembukaanya berubah itu  kecuali yang dipertahankan pancasila kemudian didalam penjelasan UUD 1945 dikatakan ada 4 pokok pikiran dari UUD 1945 itu, pokok pikiran yang pertama Negara hendak melindungi segeab bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia berdasarkan persatuan dengan mengujudkan satu keadilan bagi rakyat Indonesia, pokok pikiran kedua, Negara hendak mengujudkan keadilan social ketiga, Negara harus bercirikan permusawaratan keempat, Negara berdasarkan ke tuhanan yang Maha Esa, Hubungan Pancasila Dengan Agama Islam.


Perkara ini seringkali mejadi salah tafsir ada anggapan bahwa pancasila ingin menggantikan agama, padahal jelas-jelas pancasila tidak bermaksud untuk menggantikan agama, seperti sila ketuhanan dalam pancasila sebenarnya hannya ingin bagaimana nilai-nilai keagamaan ikut mewarnai kehidupan bernegara tapi didalam konteks dimana agama-agama itu banyak,majmuk, dan bagaimana agama-agama yang banyak ini bisa mengelola moral bersama  (moral publik).

Jadi pancasila tidak ingin mencampuri segi-segi keyakinan tuhannya apa, rakaatnya berapa, bagaimana udhunya, apa pakai qunut atau tidak, intinya pancasila tidak ingin mengambil urusan dalam wilayah agama masing-masing, tapi bagaimana ketuhanan dalam pancasila itu bisa moral-moral agama itu bisa berbagi dalam memasukan nialai rejiliusitas dan nilai-nilai etik dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.


Sila-sila pancasila itu sama sekali tidak ada yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, bahkan dengan nilai-nilai Negara yang pernah hadir dalam modelnya Negara Madinah, kalau kita kembali ke sejarah dalam Negara madinah itu jelas seperti kita ketahui bersama berasal dari kata-kata “ya dana ya dinnu madinu” yang artinya tunduk,patuh pada ketentuan-ketentuan ilahi artinya dengan kata lain masyarakat Madinah itu adalah masyarakat yang percaya pada tuhan atau nilai-nilai transenden terbuka pada ketuhanan yang Maha Esa.

Dan di dalam Negara Madinah itu juga dikatakan seluruh umat manusaia itu di muliakan “lakod karomna banni adam” seluruh anak-anak Adam itu dimuliakan bukan lakod karromna muslimun dan bahkan di  hubdatul Wadanya nabi jelas sekali, pada hari ini aku sucikan darahmu, hartamu dan kehormatanmu, ad dimma wall amwal wall aqrot (setiap manusia aku hormati darahnya, harta miliknya dan ku hormati kemulyaannya).


Itu kemudian pada tahun 1492 Vikod dlamiran da lala megumpulkan pastor-pastor dan Kristen di Roma dan ia megatakan “ menurut orang-orang Arab manusia itu tidak memiliki dosa asal karena semunya di muliakan tuhan dan ini awal dari gagasan tentang Human Right yang berkembang  di dunia barat dengan meminjam islam pada kemanusian itu. 

Berikutnya juga kita tahu di Negara Madinah bukan hannya orang Islam tetapi ada yahudi, dan elemen-elemen Nasrani tertentu, dan lebih jauh juga di dalam pernyataan umat Islam “ inna hollaknakum zakarin aounsa wajaalnakum su’ubam wakoba litaarropu, inna akromakum indallah hiatkokum”  (aku ciptakan kau laki-laki dan perempuan bersuku-suku,berbangsa-bangsa dan derajat manusia itu sama disisi tuhan terkecuali mereka yang bertakwa).

Dan kita juga duanjurkan untuk Litaarropu (untuk saling bersatu) dan islam juga jelas-jelas menganjurkan setiap ada masalah diantara kamu untuk bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah. Dan mungkin seperti yang kita ketahui bersama bahwa Negara Madinah  menjunjung  tinggi nilai-nilai justice (keadilan), 

Sedemikian kerasnya nilai-nilai Negara Madinah terhadap keadilan samapi dikatakan “tau kah kalian orang-orang yang pendusta agama itu? Mereka adalah orang yang sholat tetapi mereka tidak member makan kepada fakir miskin dan tidak menyantuni orang-orang yatim. 

Jadi sila ketuhanan mendapatkan juscifitkasi pembenaran sejauh ketuhanan itu merealisasiakn ketuhanan, bahkan lebih jauh dikatakan dalam moral politik Islam “lebih baik pemimpin yang kafir tapi adil ketimbang pemimpin muslim tapi  zalim. Dan singkat kata semoga semua gagasan-gagasan  dalam pancasila itu bisa terealisasikan dalam kehidupan bernegara kita. Amin

Mataram tgl 3-08-2011….ahyar

0 komentar:

Posting Komentar

 

Translate

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author