Inspirasi Dari Rantau 1 Muara

Sukses dengan buku pertama dan kedua, Ahmad Fuadi kembali merilis buku ketiga dari trilogi novel Negeri 5 Menara (N5M), yaitu Rantau 1 Muara (R1M). Kali ini hadir dengan mantra baru atau sebuah kata mutiara dari pepatah arab yaitu “man saara ala darbi washala” yang artinya siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan. Mantra ini mengajarkan kepada pembaca bahwa seseorang yang apabila konsisten terhadap apa yang dilakukannya, maka ia akan berhasil mencapai tujuan yang diimpikannya.
Dengan sangat apik, Ahmad Fuadi menyuguhkan perjalanan dan perjuangan hidup seorang pemuda bernama Alif Fikri dalam menggapai cita dan cintanya. R1M mengambil setting cerita di Jakarta dan di Amerika Serikat. Lokasi ketika ia menjadi reporter Derap dan di saat yang sama ia menemukan pendamping hidup di tempat kerjanya itu, serta ia bisa mendapatkan beasiswa S2 di Amerika.
Pengalaman kerja Alif menjadi seorang reporter Derap mampu memberikan gambaran kepada pembaca tentang bagaimana cara kerja seorang reporter dengan segala idealismenya. Sersan alias serius tapi santai menjadi penenang perjuangan awal bagi Alif di majalah itu. Status doktor alias mondok di kantor pun dialaminya selama beberapa bulan di tempat kerjanya. Wawancara pocong pun menjadi karya terbaik pertama hingga ia berhasil mendapatkan bonus tambahan uang gajinya. Cerita menjadi seorang reporter ini menjadi magnet tersendiri bagi pembaca agar berminat untuk terjun ke dunia jurnalistik.

Di tengah kesibukannya menjadi seorang reporter, Alif dengan penuh kesungguhan tetap berjuang meraih cita-citanya untuk lanjut S2 di Amerika. Olehnya itu, tak lelah ia belajar TOEFL dan GRE hingga larut malam serta berlatih dalam tanya jawab berbahasa inggris dengan kedua orang temannya sebagai persiapan meraih beasiswa Amerika. Lagi-lagi ia berprinsip, going the extra milies, berusaha di atas rata-rata orang lain. Berkat kesungguhan dan kesabarannya yang tak bertepi itu, akhirnya beasiswa pun dapat mengantarkannya untuk belajar di Amrik.

Novel seri 5 Menara (Foto: Ahyar)
Sama seperti novel-novelnya terdahulu, Ahmad Fuadi selalu memberikan bumbu cinta di setiap jalan cerita novelnya. Mungkin agar cerita tidak terkesan monoton, maka tema cinta selalu menjadi penyedap bagi kebanyakan penulis. Jika cerita cinta tidak terlalu mencolok pada kedua novel sebelumnya, lain halnya dengan novel ketiga ini. Di novel ini banyak bab yang membahas tentang perjalanan cinta dengan rekan kerjanya di Derap  yaitu Dinara yang kemudian menjadi pendamping hidupnya. Kisah ini pun mengajarkan kepada pembaca untuk menyegerakan menikah ketika hati telah tertambat pada seseorang dan timbul keyakinan untuk segera membangun rumah tangga.
Akhirnya, novel ini sangat layak untuk dibaca bagi para pembelajar yang ingin kuliah di luar negeri. Selain itu, layak juga dibaca bagi seseorang yang masih berjuang dalam mencari kerja, pendamping hidup, dan menginginkan masa depan yang cerah.  Sungguh novel ini penuh dengan perjuangan, kesabaran dan bara keberanian. Pesan akhir dari novel ini sangat menyentuh. “Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. 

Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan”. Dalam hal ini, pembaca diajarkan untuk memahami salah satu makna man saara ala darbi washala yang sebenarnya bermuara pada satu tujuan, yakni menuju kepada sang khaliq. Dalam novel ini juga, Ahmad Fuadi lewat trilogi novel N5M ingin mengajak para pembaca untuk tidak takut bermimpi besar, berpetualang sejauh mata memandang, mengayuh sejauh lautan terbentang, dan berguru sejauh alam terkembang. Sesungguhnya Tuhan maha mendengar atas segala harapan hambaNya.

Judul      : Rantau 1 Muara
Penulis     :Ahmad Fuadi
Penerbit   : Gramedia Pustaka Utama
Terbit      : 27 Mei 2013
Tebal      : 408 Halaman
Harga    : 75.000.00

0 komentar:

Posting Komentar

 

Translate

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author