Tepatnya
dua minggu lalu, saya dihubunggi panitia Lomba menulis blog Khazanah Ramadhan
di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bunyi emailnya kurang lebih begini,
“Selamat saudara Ahyar Ros telah terpilih sebagai juara Lomba Menulis blog
Khazanah Ramadhan di Lombok”. Di akhir email, panitia meminta saya melampirkan
nomor rekening pribadi untuk keperluan pengiriman hadiah. Nominalnya Rp 5 juta
rupiah. Bagiku, ini jumlah besar, karena jarang-jarang pegang dengan bilangan
ini.
Ini bukanlah kali pertama, saya
terpilih dijuara di lomba nulis blog. Dalam ingatanku, ini adalah kali ke tujuh
dari serangkaian jenis lomba menulis yang pernah saya ikuti. Tepatnya dua tahun
lalu, tepatnya awal masuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), saya pernah
mengikut competisi menulis catatan perjalanan yang diselenggarakan National Geographic Indonesia.
Majalah ternama dalam liptan travel Nusantara ini tidak tangung-tangung
memberikan tiket gratis dan uang saku bagi para pemenang untuk bertandang ke
Negeri Kanguru.
Alhasil,
nama saya tercatat sebagai pemenang lomba dari 657 peserta yang mengirimkan
tulisannya. Namun sayang waktu itu, aku bernasib kurang beruntung (apes), satu
tiga hari sebelum keberangkatan ke Australia, perlengkapanku, seperti pasport,
buku tabung, ATM, Handphone raib digondol maling di Asrama Mahasiswa NTB Bogor.
Yang paling aku sayangkan, Macbook Pro terbaruku raib. Angan-angan melawat ke
Brisben kota kecil di Australia tertunda.
Tiga
bulan lalu, sewaktu saya berda di kota Mataram, Lombok. Di sebuah WhatsApp saya
membaca lomba essay tentang hoaq yang diadakan Partai Demokrat NTB. Dua hari
stelah membaca kabar itu, saya membuat essay kemudian mengirimkan ke panita.
Saya ikut lomba ini bukan karena panitia menyediakan hadiah Rp 25 juta bagi
enam pemenang.
Di
sebuah Koran lokal suara NTB, saya menjumpai nama saya terpilih sebagai juara
pertama. Hari ini itu pun juga, puluhan pesan dari teman-teman masuk ke
ponselku, bunyi pesannya, ucapan selamat dan minta ditraktir. Saya sudah menduga,
tiap kali juara selalu ada temana yang suka ngajak ngopi dan ngobrol bareng,
saya suka ini.
Tak Sekedar Juara
Seorang
teman pernah bercerita padaku, waktu itu ia sedang mengikuti sebuah lomba essay
tingkat nasional. Dengan wajah percaya diri, betapa tulisannya akan terpilih
sebagai juara di lomba itu. Untuk menjaga hati seorang temanku ini, saya pun
menjadi pendengar setianya kala itu. Satu hari aku berjumpa di kampus IPB,
teman ini wajahnya mengkerut dengan mata terpejam, terlihat seperti sedang didera
sakit perut alias mencret.
Ketika
aku hampiri, bagaimana mulutnya komat-kamit berujar, dia tidak menerima hasil
pengumuman para juri lomba. Dari teman ini, saya teringat pesan seoarang
sahabat yang juga seorang penulis dan wartawan senior di Majalah Tempo,
Jakarta. “Jika semata-mata ingin mendapat juara dan menuai pujian dalam
berbagai lomba menulis, niatnya sudah keliru.
Boleh
berkeinginan mendapat juara, namun proses belajar dan merendahkan hati dari
serangkaian lomba”. Dari pesan bijak teman ini, saya banyak menimpa pelajaran
untuk terus belajar mengikuti proses kepenulisan. Bagiku setiap lomba yang
pernah saya ikuti, saya hannya niat untuk menuai sekelumit ide dan bebagi
keberkahan gagasan dari serangkaian bacaan dari buku-buku serta pengalaman yang
pernah saya alami. Toh pun saat terpilih sebagai juara, ini adalah buah manis
dari sebuah proses bersabar yang dijalani dengan tertatih-tatih.
Tulisan-tulisan
yang saya buat pun bermula dari catatan kecil dari perjalanan dan obrolan
ringan dari orang yang jumpai diberbagai tempat. Contoh tulisan yang terpilih
di Pesona Khazanah Ramadhan, itu saya mencoba ceritakan pengalaman mengikuti
tradisi Ngejot di Lenek, Lombok Timur bersama teman saya Fathulrakman.
Menjadi
juara mengajarkan untuk lebih banyak berbagi cerita dan ilmu dengan orang lain.
Menjajal serangkaian lomba adalah cara kecil menciptakan keajaiban yang tak
pernah kita sangka, bahwa kelak semua itu akan berbuah manis dan mendatangkan
kejutan yang tak terduga.
Saya
pun sedang menunggu keajaiban itu. Bulan ini, saya sedang menanti transfer
panitia Lomba Khazanah Ramadhan di Lombok. Pengumuman Lombanya bisa dilihat di
sini;
https://www.facebook.com/notes/republikaonline/pemenang-lomba-blog-vlog-fotografi-ramadhandilombok/10156512873718009/
0 komentar:
Posting Komentar