Ngabuburit di Masjid Hubbul Wathan, (Ahyar ros) |
Lombok tak hannya dikenal dengan sekeping
pulau Surga tersembunyi dari timur, namun sangat kondang dengan sebutan ribuan
masjidnya. Sejauh kaki melangkah jalan raya di Lombok, beraneka urnamen dan
artisitektur masjid akan kita jumpai.
Tak heran jika, banyak peniliti dan wisatawan asing
menyebutnya dengan julukkan, "Bumi Seribu Masjid". Gemerlapnya Seribu
Masjid terlihat menawan kala Ramadhan tahun ini. Seperti apakah aktivitas warga
Pulau Seribu Masjid selama bulan Puasa ini?
Angin dingin menerpa wajah saya dan tiga teman lainnya
saat menuju kawasan Masjid Hubbul Wathan (Islamic Center), yang terletak
di tengah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Walau sudah sering bertandang ke pusat wisata
religi ini, namun ini adalah kali pertama saya mencoba menapaki menara kembar
menjulang kekar ini. Saya menyaksikan, menara ini menjadi incaran para
pengunjung, yang hendak Ngabuburit (menanti beduk magrib), tak terkecuali
wisatawan lokal, tapi wisatawan asing pun terpicut datang.
Pengunjung Ngabuburit di lif IC (Foto Ahyar ros) |
Seorang teman, Saiful Fikri (34) pun tak sabaran ingin
melihat Kota Mataram dari ketinggian. Setelah membayar tiket, kami diantar
menuju ke lift lantai dsar Masjid Hubbul Wathan atau yang lebih dikenal dengan Islamic
Center, ke puncak menara dengan ketinggian 114 meter.
Dalam hitungan 5 menit, kami pun menapaki menara
berlantai 15 itu, tepatnya dilantai tiga belas. Di atas menara, tampak juga
bebarapa remaja penuh sukacita memandangi suasana diluar jendela lantai tiga
belas itu. Sebagian diantara mereka berfoto dengan aneka gaya.
Mulai dibangun 2013, kemudian dioprasikan pada
Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional, 27 Juli 2016 oleh Gubernur Nusa
Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB).
Dinamakan Masjid Hubbul Wathan, untuk menegaskan rasa kecintaan masyarakat NTB
pada tanah airnya, Indonesia. Kami mendekati tangga menara utama itu, "Mau
naik menara ya?" Budi menanyakan hasrat kami naik menara Asmaul Husna sore
itu. Sambil menunggu giliran, Budi meminta kami menuggu sejenak.
Biasanya menara dibuka setiap hari, dari 08.00 pagi,
hari libur pun tetap buka. Pelayanan tutup, hingga sebelum adzan magrib
berkumandang.
“Semenjak datangnya Bulan Suci Ramadhan ini, minat
warga Nusa Tenggara Barat terus berdatang ke Islamic Center. Tujuan mereka
untuk Ngabuburit di menara 99 Asmaul Husna”. Kata Budi, asal
Dasan Agung penjual tiket menara cerita pada saya, pada Jumat pekan lalu.
“Pada akhir pekan pengunjung rata-rata berkisar
300-400 perhari, tapi saat bulan puasa berlipat menjadi 600 orang. Jumlah
pengunjung bulan lalu sebelum puasa mencapai 500 orang. Sementera data yang
Ngabuburit di Menara Masjid Hubbul Wathan, berkisar antara 70-90
perhari," Tambah pria Pemuda Nahdlatul Wathan ini.
Gerbang utama Islamic Center (Foto Ahyar ros) |
Obyek wisata Menara Masjid Hubbul Wathan, Lombok, yang
dibuka untuk umum pada 2013, kini menjadi favorit warga Nusa Tengara Barat
untuk Ngabuburit bersama keluarga. Menara yang dipakai hannya satu,
yaitu paling depan pintu masuk utama, Islamic Center. Menara Asmaul
Husna ini paling tinggi diantara empat menara lainnya yang menjulang
tinggi.
Di puncak menara dengan kapasitas 70 orang itu, mata
bisa leluasa melihat-lihat Kota Mataram, dari menara berlantai 15 ini, semua
ruas jalan pemukiman, gang kecil, hingga komplek-komplek lainnya di Mataram
terlihat jelas. Tak hannya itu, Lombok Barat pun terlihat pandang jelas dari
menara utama ini.
Sore itu, jika cuaca cerah tak berkabut, pegunungan
Pusuk, gunung Sari, yang memagari Mataram bisa terlihat gagah. Biasanya para
pengunjung yang Ngabuburit lebih banyak menghabiskan waktunya selama
15-20 menit mengitari menara, seraya menatap keindahan Kota Mataram berbudaya
dan religius dan menanti datannya waktu berbuka.
Menara Asmaul Husna yang pucuknya serupa, bale
lumbung rumah adat suku Sasak. Sejatinya menara Islamic
Center ini dibangun setinggi 114 meter, filosofinya melambangkan
sifat-sifat Allah SWT. Sedangkan makna ketinggian 114 adalah, diambil dari
surat dalam kitab suci Al-QurĂ¡n yang terdiri dari 114. Menara ini menjadi
bagian utama dari Islamic Center. Bangunan masjid ini dirikan pada lahan
seluas 7,5 hektar ini bisa menampung 17 ribu aggota jamaah dan menelan biaya
sekitar Rp 356 miliar.
Koordinator Menara kembar Islamic Center dan
aset Mahdan memberikan penjelasan pada saya, dari hasil penjualan karcis menara
pengunjung naik Ngabuburit dipakai oleh badan penggelola untuk membayar
biaya operasional masjid Islamic Center.
"Sebelum datannya bulan Ramadhan, menara pun sudah
dioprasikan, sedangkan hasil dari karcis ini, diperuntukan buat menambah semua
operasional yang ada di Masjid Islamic Center," Cerita
Mahdan sambil berjalan menemani kami Ngabuburit di Menara Islamic
Center.
Secara keseluruhan, Islamic Center dirancang
sebagai kawasan terintegrasi didalamnya terdapat sarana peribadatan, seperti
gedung pertemuan, kawasan pendidikan, bisnis, perpustakaan, kawasan
perkantoran, perhotelan dan fasilitas pengembangan kebudayaan ke-islaman
terbesar dikawasan timur Indonesia.
Harga tiket naik menara Islamic Center cukup
murah. Berkisar antara 5.000-6.000 per-orang.
Pengunjung yang naik, akan bisa
menlihat pemandangan lepas Kota Mataram, dari dua lantai, pertama lantai 9 dan lantai
paling akhir, yakni lantai 13. Bagi Anda yang Ngabuburit di Menara Islamic
Center ini, tak afdol rasanya, jika belum menapaki puncak menara.
Mataram dari Menara Islamic Center (Foto Ahyar ros) |
Selain tempat peribadatan, Islamic Center pun
dirancang menjadi lokasi untuk ibadah semata. Namun sebagai pusat peradaban dan
kajian ke-islaman, lebih dari itu, Islamic Center dijadikan
tempat melepas penat, usai sholat berjamah, pengunjung bisa duduk selonjoran
dan berbaring melepas lelah seraya menyaksikan urnamen dan arsitektur yang kaya
dengan keindahan percampuran peradaban timur tengah dan lokal Lombok.
Bagi Anda yang sekedar mampir, Islamic Center bisa jadi
alternatif lawatan Anda.
Ramadhan kali ini, Masjid Hubbul Wathan, Nusa Tenggara
Barat mengelar Pesona Khazanah Ramdhan, dirangkaikan dengan berbagai kegiatan,
seperti pengajian majlis rutin dilaksanakan setiap waktu, Zuhur, Azhar, Magrib,
Isyha dan Subuh, Bazar buku, pameran foto wisata religi, pameran reflika benda
sejarah Islam di Lombok, lomba memanah, mengambar untuk anak-anak, kaligrafi
dan masih banyak rangkaian kegiatan lainya.
Serangkaian kegiatan ini membuat Khazanah
Ramdahan 2017 di Lombok atau yang dijuluki dengan Pulau Seribu Masjid tak
pernah sepi, warga yang datang silih berganti tiada henti. Untuk warga NTB yang
mau menikmati indahnya Islamic
Center dan Kota Mataram dari ketinggian 114 meter, sekaligus Ngabuburit masjid Hubbul
Wathan bisa dijadikan lokasi paling tepat menanti datangnya waktu berbuka puasa
bersama keluarga. Semua kegiatan ini terbuka untuk umum.
Dari lantai sembilan menara Islamic Center, saya
berdiri, dari gerbang utama terlihat ratusan jamaah bergegas masuk untuk
berbuka bareng, ada yang mengambil air wudhu dan lansung masuk ruang utama.
Bersama tiga orang teman lainnya, saya pun memanggil, petugas lif menara untuk
segera turun menuju Bazar Ramadhan, yang terletak sebelah barat lapangan
bersebrangan Masjid At-Taqwa, Mataram. Beduk pun terdengar berbunyi, menandakan waktu berbuka puasa telah tiba. Seorang teman disamping saya berpisik,
"Sudah waktunya kita menegguk Cendol es racikan langganan kita, bu Mar Dasan Agung," bisik Hairul Segar teman Ngabuburit, yang tak tahan lagi menyeruput manisnya Cendol es, sebutir kurma dan sekerat kue lapis.
"Sudah waktunya kita menegguk Cendol es racikan langganan kita, bu Mar Dasan Agung," bisik Hairul Segar teman Ngabuburit, yang tak tahan lagi menyeruput manisnya Cendol es, sebutir kurma dan sekerat kue lapis.
Bagi kami, Ngabuburit di Masjid Hubbul Wathan
kali ini, akan selalu membuat kami rindu dan terkenang sepanjang tahun. Tak melulu tentang keindahan menara, Asmaul Husna, namun aneka kegiatan, Pesona Khazanah Ramadhan 2017, menjadi cerita perjalanan spiritual, yang penuh cerita dan makna Ramadhan, yang tak kami temukan di negeri lain. Tentang ketulusan dan kerendahan hati untuk berbagi dan kepedulian antara sesama merupakan perjuangan kemanusiaan yang akan terus terkenang.
"Masyallah, asyiknya Ngabuburit tahun ini di
Islamic Center," Celetuk Ima mahasiswa Universitas Mataram, yang duduk disamping saya. Bagi Anda, yang belum Ngabuburit ke Menara Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center, silahkan datang.
“Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba Blog #RamadhanDiLombok 2017 yang selenggarakan oleh Republika dan Pemerintah Nusa Tenggara Barat”
0 komentar:
Posting Komentar