Relawan Turun Tangan (Foto; Ahyar) |
Hari-hari ini kita menuju peringatan 17 Agustus. Tadi malam,
bersama pemuda-pemuda di kampung tempat saya tinggal, kita mendiskusikan
rencana acara untuk perayaan 17-an. Di banyak tempat pertemuan-pertemuan
semacam itu terjadi, usaha untuk merayakan kemerdekaan. Tapi di banyak tempat
juga hari-hari ini berjalan kosong begitu saja, tidak ada rencana merayakan 17
Agustus. Di antara kita banyak yang hanya menyaksikan orang lain merayakan 17
Agustus.
Mari kita sama-sama merayakan kemenangan ini.
Banyak yang bilang
kita sudah merdeka dari kolonialisme asing, tapi kita masih menghadapi segala
macam penjajahan. Sampai dengan hari akhir nanti kita akan selalu berhadapan
dengan masalah. Jadi jangan harap kita bebas masalah, justru perjuangan kita
adalah terus menerus mencari kemandirian, kebebasan dalam artian mandiri, dan
itu harus diperjuangkan.- Perasaan memperjuangkan itu harus tetap hidup
- Perasaan bahwa kita pernah berhasil mengusir kekuatan kolonial itu harus tetap hidup
Sampai sekarang saya masih ingat waktu masih kecil saat 17-an ikut
lari karung, tarik tambang, lari dengan bawa sendok pakai kelereng. Itu semua
bagian dari cara kita merayakannya dulu. Saya ingin mengajak kita semua
merayakan kembali 17 Agustus ini. Caranya dengan:
- Ajak lingkungan kita, ajak untuk terlibat, jangan lewatkan 17 Agustus begitu saja
- Coba renungkan kalau Anda hadir dalam upacara bendera 17 Agustus
- Anda menyanyikan “Indonesia Raya” dengan puluhan atau ratusan orang lain. Bendera itu akan naik ke atas, mungkin perlu waktu 3-4 menit sampai selesai. Apa yang sebenarnya terjadi? Para pendiri Republik hibahkan seluruh waktunya. Hibahkan tenaganya. Semua yang dimiliki puluhan tahun dihibahkan untuk membuat bendera itu naik ke atas. Kita melakukannya 3-4 menit dan selesai.
Turun Tangan NTB (foto ; Ahyar) |
Kalau kita tidak menengok lagi apa yang dulu dilakukan sehingga
kita bisa menaikkan bendera itu 3 menit, kita lupa bahwa Republik ini dibangun
lewat iuran. Republik ini dibangun lewat turun tangan semua orang. Semua orang
melakukan yang mereka bisa kerjakan. Supaya apa? Supaya bendera itu bisa tegak
berdiri. Supaya kita bisa mengatakan, “Kami bangsa yang merdeka.” Supaya kita
bisa meraih keadilan dan kesejahteraan untuk semua.
Keberhasilan itu adalah modal yang luar biasa. Perasaan berhasil
harus dijaga. Jangan sampai anak cucu kita mendengar 17 Agustus dan mengatakan,
“Oh itu upacara di Istana yang disiarkan televisi?” Itu iya benar, bahwa negara
merayakan kemerdekaan. Tapi yang merayakan kemerdekaan bukan hanya sekadar
negara, tapi juga rakyatnya.
Saya, Anda, kita semua rakyat. Mari kita rayakan ini.
·
Buat aktivitas-aktivitas
yang membuat kita semua ikut merasa memiliki Indonesia
·
Mari kita miliki masalah,
kita punya ownership atas masalah
Kalau kita merasa memiliki masalah maka kita terpanggil untuk
turun tangan menyelesaikannya. Misalnya kalau ada mobil atau motor parkir di
depan rumah kalau bukan milik kita, tidak akan kita bersihkan. Tapi kalau itu
mobil atau motor kita pastinya akan kita bersihkan. Ini yang penting untuk
Indonesia sekarang.
Anies Baswedan
14 Agustus 2014
14 Agustus 2014
Tulisan dapat diakses
di: http://aniesbaswedan.com/tulisan/Pesan-Anies-Baswedan-Jelang-17-Agustus
Video dapat diakses di: http://www.youtube.com/watch?v=gfXEXmOutWI
untuk apa yah ikut campur.. biarkan Bung Anies yang menanganinya
BalasHapuspokerv99
deposit via pulsa
judi uang asli indonesia
bonus turnover terbesar
situs judi online terpercaya
uang asli indonesia
bonus referral tertinggi
bonus referral terbesar
poker depo pulsa
capsa depo pulsa
ceme depo pulsa
domino depo pulsa
deposit via telkomsel
deposit via xl